TIPS CEGAH KOLEKSI BUKUMU TAK MENGUNING
“Sebentar
di pajang sesaat di baca kemudian tergeletak tak di hiraukan”.
Sebagai salah satu penikmat buku bacaan. Aku, kamu dan
kalian ada disini ? sebagai penikmat, buku memiliki arti dan peran penting
dalam kehidupan (salah satunya) karna ada pepatah pintar yang berujar :
“Buku
ialah Jendela Dunia”.
Saya masih ingat, di bahan ajar Mata Kuliah “Filosofi”
Bapak Dosen saya sering sekali berujar dan tak bosan hentinya mengingatkan kami
sebagai Mahasiswa agar tak bosan dan pun malas mengunjugi bacaan dalam buku.
Entah hanya sekedar ala-ala mebaca meluangkan waktu dengan kurun sebentar saja
5 menit misalnya. Atau bagi pecandu buku yang katanya ‘Aku tak bisa seharipun
tak membaca’. Kalian termasuk yang mana ? atau termasuk golongan yang jarang
membaca hanya membaca ketika ada Novel yang Hitz seantero negeri ini, maka
barulah tergugah untuk membelinya.
Rutinitas mengunjungi sebuah ruangan yang banyak
menyediakan buku bacaan, dengan fasilitas yang mengutamakan bahwa kenyaman pembacalah
menjadi keutamaan kami. Iyah, Perpustakaan, siapa yang tak pernah dengar
istilah ini ? Ah, rasanya saya tak yakin jika belum pernah mendengar istilah
ini.
Dalam
perpustakaan rasanya saya tak perlu takut kehausan informasi, wawasan dan
kenyamanan. Perpustakaan salah satu ruangan ter…ter…nyaman bagi sebagian orang
yang mencintai kenyamana saat belajar dengan suasana hening. Perpustakaan yang
biasa saya kunjungi dekat dengan tempat kos saya di Kota Malang, merupakan
slaah satu referensi dan rekomen untuk di kunjungi selain pelayanan petugas
perpustakaan yang ramah, area dalam perpustakaan (ruang baca) sangat nyaman
sekali dan mendukung bagi pelajar, mahasiswa dan pekerja pun masyarakat umum
yang ingin mebaca dan sesekali ingin mengerjakan tugas disana.
Banyaknya
jumlah entah itu di perpustakaan, rumah dan ruang belajar (misalkan) saya juga
sering mnjumpai warna buku yang tak cantik lagi (putih). Atau warnanya
mengalami proses pemudaran misalnya ; dari warna putih menjadi kuning, atau
dari warna coklat menjadi lecek dan terlihat tak terawat. Lantas bagaimana
soslusinya ?
Pagi
ini ada kabar gembira (Pap Para), terutama bagi saya salah satunya sebagai
penikmat buku. Atau kalian juga merasa gembira hehehe…
Di
lansir dari laman akun resmi @Gramediabooks (silah di cek jika berkehendak)
yang membagi tips bagaimana cara merawat kondisi buku kita agar tetap terjaga
warna dan kondisinya. Memang sebagian pendapat para komentar (di Laman resmi
IG) jika ada yang menyukai bentuk maupun perubahan yang terjadi pada buku
mereka.
“Menurut
saya, buku yang berubah warna menjadi kuning justru menambah nilai klasik atau
kesan bahwa buku itu cukup unik dari segi penmabilan ‘look’. Ada pula yang berbagi cara merawat buku mereka sehingga
warna dan kondisinya tetap terjaga dan nampak elok seperti di rawat dengan
baik. Bukan berarti jika buku itu terlihat lusuh dan berubah warna saya
mengatakan itu tidak baik atau bukan-lah selera saya. Baik tapi pendapat saya
pribadi, buku itu tetap harus di jaga kondisinya maupun isinya sendiri, tidak
jarang pula saya juga lalai dalam memelihara bacaan saya suka sembrono, “Ah
Astrid belinya aja pakai nabung masih aja suka nyempelehin, gini nih giliran
sudah di tangan (terbeli) pasti kau semberono tak merawatnya…” beginilah isi
kepala saya saat membaca berbagai macam komentar para Grameds (Sebutan bagi
para pecinta belanja buku bacaan di Gramedia).
1.
Langkah pertama, Jauhkan dari paparan
sinar matahari secara langsung. Ternyata, sinar UV bisa memberi dampak memudar
pada cover buku serta kondisi kertas
menjadi rapuh dan berbubah warna menguning.
2.
Hindari dari kondisi ruangan yang
memiliki tingkat kelembaban tinggi, karena uap air dalam udara membuat kertas
akan semakin mudah rusak, kusam dan berbubah warna ‘menguning’.
3.
Berikan sedikit ruang antara buku dan
ruang untuk bagiandalam, hindari pula posisi ‘mepet’ ke tembok atapun rak.
Komentar
Posting Komentar